Kamis, 10 Februari 2022

Rubik Catur

0 komentar
Salah satu mata pelajaran yang ditakuti siswa adalah matematika. Entah mengapa pelajaran satu ini dianggap sulit bagi sebagian orang. Tapi bagi sebagian lainnya mengganggap matematika itu asyik. Banyak permainan yang secara langsung atau gak langsung menggunakan logika matematika. Yok kita bahas satu per satu games matematika.

1. Rubik

Kubus Rubik adalah sebuah permainan teka-teki mekanik yang ditemukan pada tahun 1974 oleh pemahat dan profesor arsitektur Hongaria (sumber wikipedia).

Nama lain : Rubik
Tipe : Teka-teki
Penemu : Ernő Rubik
Perusahaan : Seven Towns, ltd
Negara : Hongaria
Keberadaan : 1977 (sebagai Kubus Ajaib Hongaria);
1980 (sebagai Kubus Rubik, seluruh dunia)–present

Bagian dari Kubus Rubik
Ernő Rubik. Kubus ini terbuat dari plastik dan terdiri atas 26 bagian kecil yang berputar pada poros yang terlihat dan dipasarkan di kawasan Eropa pada Mei 1980. Rubik tercatat sebagai mainan yang paling banyak terjual di dunia, dengan sekitar 300 juta kubus Rubik, belum termasuk imitasinya.

Penemuan dan pengembangan Sunting
Sebelum ditemukan Sunting
Pada bulan Maret 1970, Larry Nichols menciptakan sebuah twisty puzzle berdimensi 2 × 2 × 2 yang dapat diputar dan mengajukan permohonan paten di Kanada untuk penemuan itu. Kubus itu disatukan dengan magnet. Nichols diberikan mendapatkan hak patennya pada tanggal 11 April 1972, dua tahun sebelum Ernő Rubik menemukan kubusnya.

Pada tanggal 9 April 1970, Frank Fox menerapkan patennya "Spherical 3 × 3 × 3". Dia menerima patennya di Inggris pada tanggal 16 Januari 1974.

Penemuan Sunting
Pada pertengahan 1970-an, Ernő Rubik bekerja di Departemen Desain Interior di Akademi Seni Terapan dan Kerajinan di Budapest. Kubus digunakannya sebagai alat pengajaran untuk membantu murid-muridnya memahami objek 3D, tujuan yang sebenarnya adalah memecahkan masalah struktural pada bagian-bagian yang mandiri tanpa Mekanisme yang menyebabkan seluruh bagiannya berantakan. Dia tidak menyangka bahwa dia telah menciptakan teka-teki sampai ia mengacak Kubusnya untuk pertama kali dan kemudian mencoba untuk mengembalikannya ke posisi semula. Rubik memperoleh patennya di Hongaria atas penemuan "Kubus Ajaibnya" pada tahun 1975.

Percobaan produksi pertama dihasilkan pada tahun 1977-an dan dirilis ke toko mainan Budapest. Kubus Ajaib disatukan dengan potongan-potongan plastik yang mencegahnya mudah terpisah, tidak seperti magnet dalam desain Nichols. Pada bulan September 1979, kesepakatan ditandatangani dengan "Ideal Toys" untuk membawa Kubus Ajaib ke luar negeri yang sempat di pamerkan pada pameran mainan di London, Paris, Nuremberg, dan New York.

Pertandingan dan rekor Sunting
Speedcubing/speedsolving Sunting
Speedcubing adalah mencoba untuk menyelesaikan Kubus Rubik [1] secepat mungkin.


Erik Akkersdijk
Pertandingan Dunia pertama diadakan oleh Guinness Book of World Records yang diadakan di Munich pada 13 Maret 1981. Semua rubik di lubrikasi dengan ''petroleum jelly''. Pemenang resmi, dengan catatan waktu 38 detik adalah Jury Froeschl dari Munich. Kejuaraan dunia pertama internasional diadakan di Budapest, Hungaria, pada tanggal 5 Juni 1982, dan dimenangkan oleh Minh Thai, pelajar Vietnam dari Los Angeles, dengan catatan waktu 22,95 detik.

Blindfolded solving Sunting
Blindfolded solving (sering disingkat dengan BLD) adalah cara menyelesaikan Rubik dengan mata tertutup. Dalam menyelesaikan dengan tertutup, kontestan mememorisasi/mengingat posisi warna Rubik yang teracak dengan mata terbuka, dan kemudian ditutup matanya sebelum menyelesaikan Rubik. Waktu mulai dihitung sejak cuber melihat rubiknya dan melakukan memorisasi. rekor resmi dunia saat ini untuk 3x3x3 BLD adalah 17,20 detik oleh Jeff Park dari Amerika Serikat.

Selama waktu penyelesaian, peserta menggunakan penutup mata/blindfold dan seorang juri memegang sehelai kertas di bawah hidung peserta. Hal ini bertujuan agar peserta tidak dapat mengintip di bawah celah blindfold dan hidungnya.

Multiple blindfolded solving Sunting
Multiple blindfolfed solving atau BLD disebut sebagai seni tertinggi dalam permainan rubik. Dalam permainan ini, peserta melakukan memorisasi BLD pada beberapa rubik sekaligus dengan mata tertutup tanpa jeda. Cabang ini jelas menuntut daya ingat yang luar biasa, keahlian teknik dan penguasaan, daya konsentrasi tinggi, dan penyelesaian yang cepat. Saat ini rekor dunia ini dipegang oleh orang berkewarganegaraan India bernama Shivam Bansal, yang menyelesaikan 48 dari 48 Kubus Rubik dalam waktu 50:48 menit.

One handed solving Sunting
One handed solving mengharuskan peserta untuk menyelesaikan rubik dengan satu tangan, baik tangan kanan maupun tangan kiri.

Solving with eet Sunting
Dalam hal ini, peserta mencoba untuk menyelesaikan Rubik dengan kaki, mulai dari tahap inspection hingga solving. Cabang ini benar-benar dipetandingkan secara resmi dalam kompetisi WCA. Pemegang rekor resminya adalah Daniel Rose-Levine dari Amerika Serikat dengan waktu rata-rata 16,96 detik.[2]

Rekor dunia Sunting
Rekor dunia dalam menyelesaikan Kubus Rubik dengan mata tertutup berhasil dicetak pada kompetisi Jakarta Open 2010 pada tanggal 31 Januari 2010 di FX Mall, Jakarta. Rubik berukuran 3x3 dengan mata tertutup jumlah terbanyak yaitu 16 buah dalam waktu 57 menit diselesaikan atas nama Muhammad Iril Khairul Anam dari Indonesia. Selain itu, Indonesia juga pernah memecahkan rekor dunia lain, dicabang Rubik Clock atas nama Jonathan Irvin Gunawan yang dicetaknya pada 26 May 2012 di Gedung Indonesia Menggugat, Bandung. Dia menyelesaikan Rubik's Clock dengan waktu rata-rata 7.09 detik. Semua rekor ini tercatat di WCA.

Team Blindfolded Sunting
Yaitu menyelesaikan Rubik dimana satu orang dengan mata tertutup dan orang lain mengatakan apa yang harus dilakukan.

Perkembangan di Indonesia Sunting
Pertama kali Kubus Rubik menarik perhatian masyarakat luas adalah pada saat diadakannya "pertandingan" antara Deddy Corbuzier melawan Abel Brata (pemegang Rekor MURI) di acara The Master, RCTI, Februari 2009. Beberapa cuber terkenal memulai perjalanannya mengenal Kubus Rubik setelah menonton acara TV tersebut, yaitu Wicaksono Adi dan Muhammad Iril Khairul Anam.

Tak lama setelah itu, Kubus Rubik makin dikenal di Indonesia dan komunitas di forum online seperti Kaskus pun semakin ramai. Pada bulan Agustus 2009, diadakan Indonesia Open 2009 yang disponsori oleh pemegang hak distribusi merek Rubik's di Indonesia, yaitu ALJ Trading. Acara tersebut diliput oleh SCTV dan beberapa media lain. Tidak lama setelah itu, kubus rubik semakin populer dan dijual di toko-toko buku besar, seperti Gramedia. Kompetisi Rubik di Indonesia yang kedua adalah Jakarta Open 2010, di mana Muhammad Iril Khairul Anam memecahkan rekor dunia menyelesaikan 16 buah kubus rubik dengan mata tertutup (multiple blindfolded). Rekor tersebut berhasil mengalahkan rekor sebelumnya yang dipegang oleh Tong Jiang (RRC) yang mencatatkan rekor 15 Kubus Rubik dalam waktu di bawah satu jam. Hingga saat ini, berbagai kompetisi telah diselenggarakan, seperti Indonesian Championship 2010, Bali Cube Day 2010, dan sebagainya.

Seiring makin populernya Kubus Rubik, berdiri komunitas nasional yaitu NSA (Nusantara Speedcubing Association). Adapun komunitas regional yang menginduk kepada NSA, yaitu JRCC (Jakarta Rubiks Cube Club) yang merupakan klub Kubus Rubik regional tertua yang berdiri sejak Oktober 2006, PRJ (Paguyuban Rubik Jogjakarta), BSC (Bogor Speedcubing Club), Laruku (Lampung Rubik's Kubus), dan lain-lain.

Rekor tercepat dalam menyelesaikan Kubus Rubik (Rekor Indonesia) menurut MURI berhasil dicetak pada acara HUT MURI (Museum Rekor-Dunia Indonesia) pada tanggal 31 Januari 2007 di Hotel Grand Candi, Semarang. Catatan waktu yang dibukukan adalah 19,33 detik atas nama Abel Brata Susilo, sedangkan menurut WCA (World Cube Association, organisasi rubik tingkat dunia), Rekor Indonesia dipegang oleh Stephen Adhisaputra pada tanggal 14 Januari 2012 dalam even Rubikku Champ dengan catatan waktu 6.84 detik.

Saat ini pencetak rekor nasional Rubiks Cube 3x3 adalah Firstian Fushada dengan rekor single 5.47 detik dan average 7.04 yang diperolehnya pada ajang Indonesian Championship 2019 untuk rekor single dan Singapore Mental Matrix 2019 untuk rekor average.




2. Catur

Catur (bahasa Inggris: chess) adalah permainan papan strategi dua orang yang dimainkan pada sebuah papan kotak-kotak yang terdiri dari 64 kotak, yang disusun dalam petak 8×8, yang terbagi sama rata (masing-masing 32 kotak) dalam kelompok warna putih dan hitam.[1] Permainan ini dimainkan oleh jutaan orang di seluruh dunia. Catur diyakini berasal dari permainan India, chaturanga (yang menjadi asal nama catur), sekitar abad ke-7. Chaturanga juga diperkirakan merupakan nenek moyang dari permainan strategi serupa yang berasal dari Dunia Timur, seperti xiangqi (catur Cina), janggi (catur Korea), dan shogi (catur Jepang). Catur mencapai Eropa pada abad ke-9, saat terjadi penaklukan Hispania oleh Umayyah. Buah-buah catur tersebut diperkirakan mendapat bentuknya yang dikenal saat ini pada akhir abad ke-15 di Spanyol, sedangkan aturan catur modern distandardisasi pada abad ke-19 (sumber wikipedia).



3. Domino

Domino (kadang disebut gaple atau gapleh) adalah semacam permainan kartu generik. Di Indonesia biasanya berbentuk kartu kecil berukuran 3x5 cm, berwarna dasar kuning terdapat endol-endol yang berfungsi sebagai pengganti angka. Domino dimainkan menggunakan ubin persegi panjang kecil yang digunakan sebagai kartu domino, yang merupakan titik terbagi menjadi dua bagian atas dan bawah dibatasi oleh garis di tengah kartu. Poin ini dimaksudkan untuk membedakan nilai dari kartu di satu sisi, sedangkan sisi belakang biasanya dibiarkan kosong. Kata "Domino" berasal dari kata "Dominus" yang berarti penguasa.

Domino terkadang menjadi teman untuk sekadar mengisi waktu luang atau sekadar berkumpul dengan teman. Dengan memainkannya suasana akan terlihat lebih akrab. Media dalam bermain domino ini biasanya berupa kartu kecil balok dan bergambar bulat-bulat merah dalam berbagai jumlah dari kartu terkecil dengan nilai kosong hingga kartu tertinggi dengan nilai 6/6.