Kamis, 23 Desember 2010

“Pemuda Berotak Remot”

0 komentar
Untuk engkau, “Pemuda Berotak Remot”

Seberapa kuat ancamannya hingga engkau rela mengerjakan salah satu larangan-Nya?
Setakut itukah engkau kepadanya hingga engkau menanggalkan rasa takutmu pada-Nya?
Sesetia itukah engkau kepadanya hingga engkau membantunya?
Apa manfaat yang engkau dapatkan ketika engkau menolongnya dalam melancarkan aksinya untuk menzholimi orang lain?
Andai kau tahu, tanpa bantuanmu wanita itu tidak akan terluka.
Tanpa bentuanmu, tragedi yang menimpa wanita itu tidak akan pernah terjadi.
Teganya engkau!
Engkau yang berperan penting dalam aksi itu.
Engkau mesinnya!
Tapi mengapa engkau tidak mammpu bergerak untuk menolak?
Mengapa engkau malah membantunya?
Di mana hati nuranimu wahai pemuda?
Engkau bermaksud untuk menolong.
Atau mungkin menurutmu itu adalah kerja sama yang baik?
SALAH!!
SANGAT SALAH!!
Tolong menolong dalam kejahatan sangat tidak dianjurkan.
Sayang sekali, niat baikmu hari ini yang engkau anggap untuk menolong, ternyata hanya menggoreskan dosa di catatan amalmu.

*Monpera (14 Desember 2010)